Kamis, 19 April 2012

Sudah KauDiganti,Hayo,,, Apa Berani Buka-Bukan

Kalau dulu kau dipendidikan enak kau rasa ya,tempat duduk itupun empuk alias moh. Sombong dan angkuhmupun hari itu luar biasa. Pokoknya macam tidak lagilah berubah dirimu dari situ.
Lagi pula menurut anggapanmu bapak tidak berani menggantimu,terus apa rupanya kene silih.
Atau ada dibenakmu tersirat ,kalau diganti dari dinas pendidikan itu, akan kubuka sinduria(yang dulu).



Laginya apa rupanya yang dulu,masalah pencalonan ? Itu lagu-lagu lama silih.
Maksudmu mau buka-bukan,....bukalah bukamu !!!! Aku tidak yakin silih . Belum tau dia...........
Jangan salah silih,walaupun dulunya kamu mengantarkan bapak itu menjadi orang nomor satu, perasaanmu tidak berani mengganti kamu dari jabatan yang empuk itu. 
Wah.....Ndang sanga i silih.... bapak itu pula mau kau lawan,mana terlawanmu itu,sedangkan Pers saja dihantam,apalagi kamu,kecil baginya silih. 
Kalau bapak yang satu ini lain silih dari yang lain. Bapak ini ada prinsipnya”Lebih baik patah daripada bengkok”.
Tahukamu ,dimanapun pejabat di dunia simangko-angko en,berpikir pejabat bila melawan Wartawan dan LSM. 
Kalau bapak yang satu ini,tidak pernah gentar,bagaimanapun panjangnya jenggot seseorang, tidak pernah gentar. 
Konon seperti kamu ini lawannya..... Lagi pula kamu masih bawahannya,bisa rupanya kamu ngomong,langsung anda dijegal alias dihabisi dalam jabatan alias karirmu.
Kalau dalam bahasa Pakpak dikatakan” lomona isapona,ikekadeko katena,saat ini kerajaannya silih.
Artinya kalau kamu membuka sesuatu,misalnya ada kian rahasia yang kau pegang pada masa pilkada,itu tidak laku lagi.
Adanya prinsip bapak satau ini,peganglah pegangmu.............
Jangan kau anggap menjadi salah satu senjata pemungkasmu itu, bagi beliau tidak bakalan mempan ,kata ekstrimnya, sejengkalpun beliu itu tidak akan bergerak,alias bergeming. Imo asa ibettoh kene silih hebatna kalik i.
Soalnya kalau seandainyapun diproses secara hukum,sudah barang tentu anda yang masuk duluan. Anda tidak percaya,coba tes dulu......... Asa mersitandaan ke silih.
Coba tak mengapa, tes dulu,mana tahu mempan .
Soalnya gampang saja jawabnya,”Kalau dibilang sah,sahlah. Dan kalau dibilang kian tidak sah,nggak mungkin kupaksa da.Bisa saja begitu jawab bapak itu .
Kalau aku kapanpun tidak bisa dijerat,karena aku juga tukang jerat,sehingga banyak kena jerat.
Percuma sudah lama kita memakan asam garam di dunia simangko-angko en.
Makanya kalau seperti dia itu lawan kita,bukan cakap sombong,,,,keeeciiil itu.
Masalah dibelakang hari aku dikutuk Tuhan ,dijerat hukum,dan imbasnya kepada keturunanku , itu bukan persoalan.
Yang penting sekarang ini perlu hidupku bisa bersenaaaaaang.
Apalagi kalau aku ini sudah matinantinya ,mana tau-tau aku apa yang terjadi dikemudian hari,termasuk kepada pinemparku, Alias didunia simango-angko en. 
Soalnya “Daging en nggo jadi bakke. Oke...
Gitu aja kok repot... Emangnya gue pikirin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar