Selasa, 27 September 2011

Terkait Kasus Johnny Sitohang Dengan Wartawan Dairi

Polres Dairi Sudah Memeriksa 14 Orang Saksi
Sidikalang ,SIRA :
Terkait dengan kasus pengaduan wartawan Dairi, yang mengadukan Ketua DPD Golkar Dairi, KRA Johnny Sitohang Adinegoro ke Polda Sumatera Utara karena perkataan “Wartawan Dairi Semakin Bodoh”, yang disampaikan Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Dairi itu pada saat pembukaan Diklat Karakterdes Partai Golkar Dairi, Jumat (1/7) di Balai Budaya Sidikalang, pihak Polres Dairi sudah melakukan pemeriksaan 14 orang saksi, termasuk Sekda Dairi, Arsenius Marbun, Kabag Humas Pemkab Dairi, Erika Hasugian dan Staf Ahli Bupati Tahan Lumban Tobing, serta sejumlah wartawan yang bertugas di Kabupaten Dairi.

Pemeriksaan sejumlah saksi itu dilakukan untuk menindak lanjuti pelimpahan berkas laporan wartawan Dairi, Rabu (13/9) Nomor, LP/454/VII/2011SPKT III oleh Poldasu yang penangannanya sudah dilimpahkan Poldasu ke Polres Dairi.
Kapolres Dairi melalui Kasat Reskrim Polres Dairi, D. Ompusunggu kepada Andalas di ruang kerjanya Mapolres Dairi mengatakan, pemanggilan sejumlah saksi merupakan tindaklanjut dari pelimpahan berkas laporan wartawan Dairi yang sudah dilimpahkan Poldasu ke Polres Dairi,”pemeriksaan sejumlah saksi, merupakan tindaklanjut pengaduan wartawan Dairi yang penanganannya telah dilimpahkan Poldasu ke Polres Dairi, dan setelah saksi-saksi kita periksa, selanjutnya kita akan meminta keterangan dari saksi ahli yakni Dewan Pers karena, berdasarkan Undang-undang Pers, sebenarnya pengaduan wartawan itu diadukan ke Dewan Pers”,kata Ompusunggu.
Sebelumnya, beberapa pekan yang lalu saat ditemui di ruang kerjanya, Kapolres Dairi, AKBP Yustan Alpiani kepada sejumlah wartawan menjelaskan, setelah pihaknya memeriksa para saksi,dalam waktu yang tidak lama, Polres Dairi akan melaksanakan gelar perkara wartawan Dairi itu dengan Ketua DPD Golkar Dairi yang juga Bupati Dairi KRA Johnny Sitohang ke Poldasu.(Robs)

Richard Lingga Marah Kepada Kepala Timbangan Dairi

Mahadi Bintang :Saya Berani Kalau Pak Dewan Dibelakang Saya
                                                                                   Sidikalang,SIRA :
Kondisi kerusakan jalan saat ini cukup memprihatinkan akibat tonase angkutan truk yang brmuatan CPO dan pengangkut batu yang dibawa kemedan diperkirakan melebihi tonase,sehingga badan jalan cepat rusak walaupun baru diaspal.

Itulah pernyataan anggota DPRSU Richard Lingga dalam pertemuan dengan wakil Bupati Dairi ,Sekda dan beberapa SKPD yang hadir baru-baru ini dalam resesnya ke daerah Tanah Karo,Dairi dan Pakpak Bharat 14/9 belum lama ini.
Adapun timnya ketiga daerah tersebut yaitu Righard Lingga,Layari Sinukaban,Taufan Ginting,Dermawan Sembiring yang cukup tegas terhadap kepala timbangan Simpah Salak jalan runding Sidikalang Kabupaten Dairi di aula ruangan wakil Bupati Dairi.
Menurut dia, kerusakan itu, terutama disebabkan oleh truk pengangkut CPO (crude palm oil) atau minyak sawit mentah dengan melaju over tonase dalam kuantitas banyak dan berlangsung hampir setiap hari.Ragam truk juga bertingkah demikian Richard Eddy M Lingga menerangkan, kasus itu merupakan item penting dari kunjungannya . Kepala Dinas Perhubungan Sumut segera diminta melakukan tindakan. Dijelaskan, penyimpangan muatan terkait erat dengan penyimpangan dimensi. Sehubungan itu, konstruksi tanki harus dipotong sehingga muatan maksimal adalah 27 ton dapat diterapkan. Faktanya, mencapai 37,5 ton.
Sebaik apapun kualitas proyek disajikan rekanan, life time tidak berlangsung lama. Guncangan kendaraan membuat ikatan aspal hotmix berubah pecah. Sebelumnya juga sebut Lingga pernah menyampaikan kepada Kapolda Sumut, Irjen Pol Wisnu Amat Sastro sehingga saat itu telah memerintahkan Kapolres Pakpak Bharat merazia kendaraan melebihi muatan. Tetapi, tanda-tanda penindakan belum tertengok walau perintah disampaikan secara terbuka.
Begitu juga disampaikan kepada Kepala Timbangan Simpang Salak jalan runding Mahadi Bintang beberapa bulan yang lalu,sehingga Mahadi melakukan razia,namun saat ini kembali terulang sebut Richard Lingga.Kan sayang uang negara itu selalu memperbaiki jalan,padahal baru saja diperbaiki tegasnya.
Mahadi Bintang menyebutkan,saya rasa belum ada sejarahnya dilakukan di Dairi ini menangkap sebanyak 70 truk CPO dan truk lainnya yang melebihi tonase,dan itu sudah kita lakukan dan langsung kita tilang tegas Bintang.
Memang resiko ini harus kita tanggung,tapi karena bapak dewan dibelakang saya,dan memang karena ini adalah kampun saya sendiri,saya tidak takut dan gentar tegas Mahadi Bintang.Padahal saya sudah tahu bahwa yang punya truk itu adalah orang yang berduit,sayapun bisa dibeli mereka sebut Bintang dalam pertemuannya dengan anggota DPRSU itu.(SR-01).

Keterangan Foto :Kepala Timbangan Simpang Salak Jalan Runding Sidikalang Kabupaten Dairi Mahadi Bintang berada (pakai baju biasa ) di aula ruangan wakil Bupati dairi ketika anggota DPRSU reses ke Dairi.(Foto dok.SIRA/Koting Tumangger) 

Minggu, 25 September 2011

Kalau Gempa Sudah Datang Pasti Panik

Subulussalam,SIRA :
Tidak ada alasan kalau gempa sudah datang pasti panik sendiri,bahkan ingin mencari jalan masing-masing.
Bagaimanapun masih terngiang kejadian gempa daratan berkekuatan 6,7 skala Richter (SR) mengguncang Kota Subulussalam yang pusatnya di Aceh Singkil Baru Selasa (6/9) sekitar 00.55 WIB,sehingga warga berhambnuran keluar rumah untuk menyelamatkan diri untuk me4njaga keselamatan dan diperkirakan ribuan rumah baik itu mesjid bangunan pemerintah rusak berad dan ringan.

Warga selalu membayangkan kejadian itu ribuan rumah serta bangunan lainnya rusak. bahkan sebagian besar rusak parah. Dan walaupun sudah selesai gempa warga tidak berani masuk kerumah pada saat itu,hanya warga berani diteras rumah mereka,sebab takut gempa susulan.Memang kepanikan warga sungguh luar biasa,dan sambil mengucapkan Allahuakbar untuk meminta pertolongan kepada Allah .
Guncangan gempa berpusat di 2,81 Lintang Utara (LU)-97,85 Bujur Timur (BT), dengan kedalaman sekitar 78 kilometer. Persisnya 59 kilometer (km) arah timur laut Kota Subulussalam menuju Kabupaten Aceh Singkil NAD,dan tidak berpotensi tsunami. Mayoritas penduduk di Subulussalam dan Aceh Singkil merasakan goyangan gempa diperkirakan sekitar 30 detik lamanya.
Pada esok harinya mendapat informasi Gempa tersebut dilaporkan telah merusak lebih dari 1.417 rumah di Kota Subulussalam dan sekitar 417 rusak ringan,sementara satu orang seorang murid SD meninggal tertimpa beton yang runtuh bangunan Akbid Medica Bakti Persada di sebelah rumahnya. Korban meninggal lainnya yang merupakan dampak tak langsung dari gempa seperti Usman Arifin mantan Ketua DPRD Aceh Singkil diakibatkan serangan jantung yang saat itu kemungkinan sok atau terkejut atas kehadiran gempa tersebut.
Tentang kerugian materiil masih belum bisa ditaksir. Namun, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam menaksir kerugian di kota itu saja akibat gempa kemarin tidak kurang dari Rp 50 miliar. Demikian dalam pantauan SIRA setelah terjadinya gempa di kota Subulusalam NAD, dan akan mengikuti perkem-bangan selanjutnya (SM/AT) 
Keterangan Foto : Inilah salah satu bangunan hancur dihantam gempa yang pusatnya di Aceh Singkil baru

Ricuh Suporter Bola di Desa Pasi Seharusnya Tidak Perlu Terjadi

Sidikalang,SIRA :
Ricuh Suporter Bola dari Lae Hola dan Suporter dari Desa pasi sangat disayangkan, dan seharusnya tidak perlu terjadi bila saling menahan diri,baik itu pada waktu permainan berlangsung, maupun setelah selesai pertandingan bola tersebut ujar warga Desa pasi ketika SIRA berkunjung pasca kejadian itu.

Pada peristiwa yang tidak terpuji itu, puluhan orang menderita luka-luka, dan saat itu juga para korban yang terluka akibat insiden itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidkalang Kabupaten Dairi Propinsi Sumatera Utara akibat kericuhan massa seusai pertandingan sepak bola antara Desa Pasi (tempat kelahiran Wakil Bupati) dengan Desa Laehole (tempat kelahiran Bupati), 12/9 baru-baru ini.
Seharusnya tidak perlu terjadi insiden semacam itu,karena sama-sama orang Dairi kok,dan jangan menganggap ada kelebihan dari kedua tim tersebut,artinya jangan ada tersirat dalam hati bahwa saya yang paling hebat dari mereka,dan hal itu tidak perlu ditunjukkan dilapangan hijau,namanyapun pertandingan olah raga untuk menunjukkan keunggulan dalam kesuportifan dilapangan.Ada pepatah mengatakan bahwa perbedaan itu adalah indah,dan bila perbedaan itu dianggap kesenjangan,maka terjadilah saling iri hati,sirik dan mengarah keangkuhan dan kesombongan. Dan ketika warga Dairi mengetahui peristiwa itu, sangat disayangkan dan kesannya memalukan.
Walaupun saat itu Polisi telah mengumpulkan informasi dan melakukan penyelidikan atas peristiwa itu secara profesional,dan pihak polres Dairi juga sekalin mengadakan pengamanan dengan baik dilapangan .
Informasi dihimpun SIRA saat itu, kericuhan terjadi tak lama setelah pertandingan usai. Pertanadingan yang berakhir dengan kemenangan Desa Pasi tempat kelahiran Wakil Bpati, melalui adu tendangan penalti itu adalah partai final turnamen sepakbola tersebut.
Usai penyerahan piala, para pemain dan suporter tim tamu hendak pulang kembali dengan menumpang beberapa mobil. Tapi setahu bagaimana, mobil mereka tiba-tiba dilempari dengan batu dan lainnya.
Lemparan batu itu begitu derasnya dan bertubi-tubi hingga kaca sejumlah mobil pecah dan batu masuk ke dalam. Beberapa orang mengalami luka, termasuk Doan Sitohang, putera Bupati Dairi Johnny Sitohang. Korban yang kebanyakan merupakan suporter dari Lae Hole kemudian dilarikan ke RSUD Sidikalang.
“Informasinya kericuhan diawali waktu suporter Lae Hole main atau melemparkan mercon saat main bola itu, mercon kemudian mengenai pendukung Pasi dan dari situlah awalnya dan kemudian suasana makin panas, puncaknya setelah pertandingan usai,” ujar seorang warga.
Dalam kejadian yang sangat disayangkan atau tidak terpuji itu telah mengalami luka dan saat itu juga dirawat di RSUD antara lain Paizis Aritonang, Rondang Malau, Azis Limbong, Rudy Sagala, Anju Sihombing, Abdul Purba, Dwi Pinem, Tanamal Siregar, Supriyadi Sitanggang, Sugito Sihombing, Tindoan Sitohang.
Kapolres Dairi AKBP Yustan Alpian SIK yang pada Senin malam langsung turun ke TKP bersama Wakil Bupati Irwansyah Pasi, langsung turun kelapangan untuk melihat kejadian dan sekalian untuk memberikan arahan kepada warga agar jangan tepancing issu-issu yang tidak bertanggungjawab.
Beberapa hari kemudian SIRA langsung melihat Desa Pasi dan melihat juga anggota Polres berjaga-jaga disan untuk menjaga hal-hal yang tidak di ingini.Dan SIRA juga sempat berbincang-bincang dengan warga disana bermarga Ujung menyebutkan bahwa keadaan disini kondusif seperti bapak lihat sendiri ujar masyarakat disana.Dan ketika berita ini turun juga daerah Desa Pasi itu biasa-bisa saja,atau dengan kata lain aman dan kondusif seperti bisanya.(SR-01).

Polres Dairi Gelar Rekontruksi Pembunuhan Anggota Kodim 0206 Dairi

Sidikalang,SIRA :
Dengan disaksikan istri korban, br.Sinaga serta sejumlah keluarga lainnya, Polres Dairi gelar rekontruki pembunuhan anggota Kodim 0206 Dairi, Peltu Guntur Pardosi (47) yang terjadi pada Sabtu (23/7) di kolam ikan milik Jannes Simanjuntak yang berada di Jalan Empat Enam Sidikalang, Kamis (22/9).

Pada adegan ke-6 dari 31 Adegan itu, sekitar pukul 15 wib (23/7), korban Guntur Pardosi tiba di TKP dengan maksud untuk memberi makan ikan di kolamnya, dan menemukan tersangka Johannes Agus Elya Lingga (28), sedang berada di kolamnya seraya berkata”oh, kamunya selama ini yang menghabisi / mencuri ikan dari kolam saya”, dan saat itu korban menampar pipi tersangka sebanyak dua kali hingga masuk ke dalam kolam ikan, dan korban mengambil parang dan pancing yang sebelumnya dicuri tersangka dari dalam pondok yang berada di lokasi kolam seraya menyuruh korban untuk naik dan mengajak korban menuju pondok dan berkata”ayo kita ke pondok disana kita bicarakan”.
Setelah mereka tiba di pondok, korban mengajak tersangka ke kantor Polisi namun tersangka menolak seraya berkata”tidak usah Pak, kan sudah minta maaf aku”kata tersangka dan berjalan hendak meninggalkan korban, namun setelah menoleh ke belakang ternyata korban mengejarnya dengan membawa parang dan pancing, dan masih di pematang kolam, korban berhasil memegang dan menarik tangan tersangka dan keduanya jatuh ke dalam kolam, dan saat berada dalam kolam, tersangka dan korban bergumul, danpada pergumulan itu tersangka berhasil merebut sebilah parang dari tangan korban
Dari hasil rekontruksi pembunuhan yang sempat membuat heboh warga Sidikalang itu, tersangka, Johannes Agus Elya Lingga (yang diperankan tersangka) diketahui, tersangka, Agus Elya menghabisi nyawa korban Guntur Pardosi (diperankan Brigadir Sabar Sianturi), dengan menusuk dada kiri korban dengan ujung parang, kemudian untuk ke dua kalinya dengan menggunakan ke dua tangannya, tersangka kembali menusuk dada kiri korban dengan vertical hingga tersangka mendengar bunyi “Rak”, dan seketika warna air kolam, tempat terjadinya pembunuhan berwarna merah.Selain dari pihak keluarga korban, rekntruksi juga disaksikan Jaksa yang menangani perkara, Yusnar Yusuf HSB / Andreas Tarigan, Dan Ramil Kota Sidikalang Kapt. A.Simbolon, Waka Polres Dairi, Kompol. Harefa. Kasat Reskrim Polres Dairi, D. Ompusunggu, serta sejumlah rekan korban dari Kodim 0206 Dairi itu. (Robs)

Sabtu, 24 September 2011

Richard Lingga Kecewa Kepada Pemkab Dairi :

Uang Dikembalikan Rp.800 juta
Sidikalang, SIRA :
 Akibat dikembalikannya dana APBD Provsu Tahun Anggaran 2010 sebesar 800 juta rupiah, yang seharusnya digunakan untuk rehabilitasi dan pembangunan prasarana dan sarana Air Baku Embung/Waduk di Partapaan Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi, Anggota DPRD Provsu dari dapil X yang dipimpin Anggota DPRD Provsu Layari Sinukaban merasa kecewa kepada Pemerintah Kabupaten Dairi.

Kekecewaan itu disampaikan Anggota DPRD Provsu, Richard Edy M Lingga didampingi Anggota DPRD Provsu dari Dapil X, Layari Sinukaban, Tanfan Ginting dan Dermawan Sembiring di Ruang rapat Wabup Dairi, pada saat pertemuan Anggota DPRD Provsu itu dengan jajaran Pemkab Dairi yang dipimpin Wakil Bupati Dairi Irwansyah Pasi, dalam rangka Kunjungan kerja anggota DPRD Provsu itu, di Kabupaten Dairi, (14/9).
”Kami merasa kecewa dengan Pemerintah Kabupaten Dairi, dalam hal ini Dinas Binamarga Kabupaten Dairi karena, mengembalikan dana dari Provsu sebesar 800 juta rupiah yang diperuntukkan untuk rehabilitasi dan pembangunan prasarana dan sarana air baku Embung/Waduk Partapaan Kecamatan Parbuluan padahal, dana tersebut merupakan dana yang sudah kita perjuangkan di tingkat Provinsi”, ungkap Richard kecewa.
Pada kesempatan itu, anggota DPRD Provsu, Richard Lingga yang juga putra Dairi itu menuding, Kepala Dinas Binamarga Kabupaten Dairi itu tidak pro rakyat karena tidak mengutamakan kepentingan dan kebutuhan rakyat bahkan pada pertemuan itu, richard mengusulkan agar Kepala SKPD Dairi yang tidak pro rakyat itu diganti dengan orang-orang yang energik dan pro rakyat.
Untuk menjawab keke-cewaan dari Anggota DPRD Provsu itu, Kadis Binamarga Dairi yang diwakili Kabid Pengairan, Hotmaida br.. Butarbutar menjelaskan, bahwa secara teknis pembangunan embung Partapaan tidak layak dilakukan karena debit air yang kurang dan waktu penyelesaian bangunan yang tidak terkejar. Selain melakukan pertemuan dengan jajaran Pemkab Dairi, kunjungan Kerja anggota DPRD Provsu itu juga dirangkai dengan penyerahan bantuan beras sebanyak 1,5 ton yakni bantuan dari DPRD Provsu yang sumber dananya merupakan hasil gotong royong yang dikumpulkan dari masing-masing anggota DPRD Provsu, kepada mas-yarakat Dairi yang menjadi korban gempa yang terjadi (6/9), dan bantuan beras yang merupakan bentuk kepedulian anggota DPRD Provsu itu kepada korban bencana gempa di Dairi, diterima Wakil Bupati Dairi, Irwansyah Pasi didampingi Sekda Dairi, Arsenius Marbun. Usai melakukan pertemuan dan menyerahkan bantuan beras, Richard Edy lingga kepada SIRA mengatakan, mereka kecewa karena dana yang diusulkan ke DPRD Provsu untuk dialokasikan ke Kabupaten Dairi khususnya Dana BDB, dikembalikan ke Provinsi oleh Pemkab Dairi yang menurutnya hal itu terjadi karena Dinas terkait kurang komunikasi dan kurang professional dalam pengelolaan Dana. (SR-01) 
Keterangan Foto: Richard Lingga sedang memberikan keterangan kepada wartawan seputar kekecewaannya kepada Pemkab Dairi atas dipulangkannya dana yang sudah di lobby untuk Dairi.

Kamis, 22 September 2011

Jangan Gunakan Kekuasaan Untuk Menindas

Oleh : Koting Tumangger
Benarkah seperti pepatah nenek moyang kita jaman dahulu yang selalu diwariskan kepada kita,dimana disebutkan , ”Perbuatan baik, diterima dengan baik, perbuatan jahat diterima dengan jahat” .Artinya bila ditanam padi,maka akan tumbuh padi,kalau ditanam jagung, maka akan tumbuh jagung,dan lain sebagainya.”artinya tidak mungkin kalau ditanam padi tumbuh tomat,

Penulis selalu membayangkan, bila sorang pejabat menggunakan kekuasaan untuk menindas , maka dia akan dikoyakkan oleh kekuasaannya sendiri. Hal itu tidak bisa ditawar-tawar, pasti akan terjadi ,walaupun waktunya tidak bisa ditentukan kapan terjadi kepada sipenguasa tersebut.
Siapa mencoba mempergunakan kekuasaan yang Tuhan karuniakan kepadanya untuk menindas dan mengabaikan orang lain, maka ingatlah suatu hari kelak dia dikoyak-koyakkan oleh kekuasaannya sendiri, yang melukiskan kembali peringatan Tuhan bagi siapa saja yang tidak mau bersyukur terhadap karunia Tuhan.
Selain itu,bila siapa yang dianugerahkan Tuhan harta atau kekayaan yang berlimpah padanya ,namun tidak menyalurkan sedikitpun dari hartanya kepada orang yang membutuhkan, Tuhan pasti mengambil kembali hartanya itu dari yang diberikanNya anugrah dan karunia itu.
Siapa yang dikaruniakan Tuhan ilmu pengetahuan yang tinggi, tetapi dia melupakan Tuhan dan takabur kepada orang awam, ingatlah Tuhan berjanji menjadikan ilmunya bencana dan malapetaka bagi orang tersebut. Inilah makna prinsipil dari kata Tuhan
Biasanya nafsu haus dengan kekuasaan dipikirannya selalu mencari celah untuk mencari kelemahan orang lain apalagi bawahannya,demi untuk tujuan materi semata.
Menyinggung tentang hubungan silaturahmi, penulis menyarankan agar hubungan silaturahmi yang terbina suatu kenangan yang tetap utuh selamanya.
Jika amanah dikhianati, maka bala dan amarah Tuhan akan turun sebagai perigatan atau mungkin menjelma menjadi azab. Boleh jadi orang-orang dan makhluk teraniaya masih berdoa kepada Tuhan untuk menurunkan rahmat.
Tulisan ini disampaikan oleh penulis hanya sebatas menggugah pikiran, membukakan telinga agar mendengar apa yang dikeluhkan oleh masyarakat,atau bangsa ini, dan membukakan mata orang yang berkuasa direpubelik ini supaya melihat apa yang terjadi saat ini,sehingga tidak lagi mempercayai pemimpinnya.
Tapi semuanya itu tidak lagi kita salahkan bila pendapat masyarakat selalu berasumsi negatif kepada pemimpin direpubelik kita ini.Misalnya diufuk mata kita kelihatan dengan nyata bahwa penegakan hukum tidak lagi sebagai panglima dinegara kita ini,dan penegakan hukum kesannya hanya kepada orang yang lemah,atau masyarakat yang tidak mempunyai beking.
Para korupsi sudah merajalela, dan hukum kepada para koruptor yang kelas kakap hukumannya hanya sekedar saja,sedangkan hukum kepada korupsi kelas teri hukumannya diberatkan.
Seperti pepatah juga mengatakan”lebih baik mencuri kerbau daripada mencuri ayam”.Penulis juga menafsirkan, kalau ayam satu ekor yang dicuri terlampau sedikit dagingnya untuk dibagi-bagi , apalagi yang membagi itu ada jumlahnya sepuluh orang, maka sedikit sajalah yang mendapat daging ayam tersebut. Tetapi kalau kerbau yang dicuri,sudah barang pasti untuk dibagi-bagi pun sudah agak lumayan,apalagi hanya sepuluh orang yang membagi.
Jadi mudah-mudahan,para aparat penegak hukum, penguasa,orang politikus dapat menyadari situasi bangsa kita ini. Jangan mentang-mentang kita memiliki kekuatan,lalu kita abaikan anugrah Tuhan yang sudah kita terima pribadi lepas pribadi.
Jadi syukurilah apa yang diberikan Tuhan kepada kita apa yang telah kita terima,baik itu jabatan maupun harta benda yang kita miliki. Dan jangan menjadi orang yang munafik, sementara biasanya orang yang munafik,sungguh luar biasa memutarbalikkan fakta, dalam bahasa Pakpak disebut ”Bage boi ngo ipedemu langit dket tanoh” artinya,bagaikan bisa disatukan langit dan tanah,itulang sang pandainya berbicara simunafik itu.
Mudah-mudahan hal itu tidak terjangkit penyakit seperti itu kepada kita,termasuk kepada keturunan kita alias anak cucu kita dibelakangan hari. Oke.....Semoga tulisan ini dapat direnungkan.

Skor 2-4, "Masih Menang Kita"

Bapa Sewaktu bergulir pendapat akhir yang disampaikan 6 kelompok itu, bapa i kelihatan tegang dan serius mendengarkan.
Atau memang bapa ragu dan gundah bila tidak menang kelompok kita........
Itulah kau cok,enggak tahu kau siapa aku ini !!!!. Apalagi beliau-beliau itu masih manusia biasa kok .Buktinya skornya 2:4,masih menangnya kita....,ya khan.

Tenanglah sajalah kau cok diboncengan.
Laginya dulupun sudah kubilang sama kau dengan tegas,biar tahu kamu cok ”Harimaupun Saya Langkahi”. Itulah cok biar tahu kau siapa aku ini .
Ah...bapak ini nampaknya canda ini ye....,masak harimau dilangkahi,yang benar aja bapa.
“ Yang bapa langkahi mungkin harimau mati atau harimau boneka kali. ”
Itulah kau ucok,terus kau bukanya rahsia.
Tapi,kesinilah dulu dekat-dekat biar kukasih tahu sama kamu. Tapi dengan syarat jangan kasih tahu sama orang,ini rahasia kita sidua,soalnya sama tetanggapun tidak saya kasih tahu ini,apalagi sama omakmu.
Sebenarnya gininya itu cok...stekmenku itu hanya dibibirnya itu,kalau dari hati sanubariku bukan seperti itu. Itu namanya mop cok.
Mana mungking harimau dilangkahi, apalagi harimau hidup,”Ipangan mo diri cok” ( dimakanlah saya cok ).
Oke....cas cok.......cas cus cas...................
Gitu aja kok repot. Emangnya Gue Pikirin(EGP)

Perbedaan Pada Dasarnya Indah

Perbedaan dalam menetapkan akhir pendapat setiap organisasi,maupun kelompok termasuk didalam pemerintahan mempunyai metode atau argumen sendiri dalam menetapkan kebijakan.

Terlepas dari perbedaan metode dan argumen dalam menetapkan , sepantasnya semakin dewasa dalam menghadapi perbedaan itu. Perbedaan sesungguhnya membawa rahmat dan manfaat bila kita bisa menghargainya sebagai kekayaan. Perbedaan pada dasarnya indah jika kita menghayatinya sebagai keragaman penuh warna. Dan jangan menerima perbedaan itu hanya dimulut saja,namun dihati lain.
Sebaliknya, perbedaan bisa membawa kehancuran,dan malapetaka besar bila kita mempertentangkannya. Perbedaan bakal membawa rahmat jika ada semangat untuk menyeragamkan perbedaan itu sendiri.
Andai ada semangat menyeragamkan dalam suatu perbedaan yang sesungguhnya sangat indah sekali,tetapi bila perbedaan itu dianggap musuh, berubahlah menjadi petaka yang menakutkan karena ada pemaksaan. Alih-alih untuk menghasilkan persatuan upaya penyeragaman justru akan memicu perpecahan, dan bisa juga memutus silaturahim. Sebab, dalam upaya penyeragaman semacam itu terkandung semangat menyalahkan kelompok lain yang berbeda.
Penghargaan dan penghormatan kita pada perbedaan semakin tinggi, semakin meningkat. Apalagi, perbedaan dalam melakukan kritikan untuk pembangunan daerah itu sendiri, hanyalah satu dari begitu banyak perbedaan yang kita hadapi dalam kehidupan sosial, berbangsa, dan bernegara. Kita berharap, semakin dewasa dan terbuka dalam menghargai dan menghormati beda pendapat, melainkan juga dalam perbedaan-perbedaan lain dalam kehidupan nyata masyarakat.
Tentu saja tetap terbuka peluang untuk menyatukan perbedaan melalui musyawarah, bukan melalui paksaan. Akan tetapi, jika kesatuan pendapat tidak tercapai, marilah kita satukan perbedaan dengan penuh sukacita.
Sebaiknya pemerintah juga jangan terlampau memaksakan kehendak putusan-putusan yang tidak kepentingan pro rakyat.Tapi bila ada organisasi kemasyarakatan maupun kelompok di tingkat warga sesuai dengan metode atau argumen masing-masing,harus dihargai,bila perlu dimasukkan menjadi satu agenda dalam membuat suatu bahan pertimbangan untuk diputuskan untuk sebuah keputusan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Smoga mo da (***)

Kamis, 01 September 2011

Membayangkan Seorang Pejabat Mengandalkan Kekuasaan

Oleh:Koting Tumangger,Sm.PAK
Diera jaman sekarang sulit sekali orang membedakan mana yang perlu ditiru dan mana yang tidak perlu ditiru,dan sering kebingungan untuk memilihnya,padahal hanya dua pilihan,seperti baik dan buruk,jahat dan baik-baik,terang dan gelap.
Dan kedua tersebut sudah tentu mempunyai perbedaan,dan anak kecilpun sudah tahu membedakan kedua perbedaan it.
Memang persoalan demi persoalan selalu dipengaruhi oleh situasi dan kondisi (Sikon). Artinya bisa saja dipengaruhi oleh kebutuhan sehari-hari, kebutuhan untuk memperkaya diri sendiri, kebutuhan kepuasan diri untuk menunjukkan “Akulah saat ini yang berkuasa ”.Kebutuhan untuk balas jasa, kebutuhan untuk balas dendam, kebutuhan untuk menutupi kelemahan dan lain sebagainya.

Pepatah yang disampaikan nenek moyang kita sejak dahulu kala tidak pernah berubah, dan pepatah itulah menjadi pedoman hidup kita di dunia yang fana ini(dunia simangko-angko en) bagi orang punya iman sesuai dengan agama yang dianutnya.
Dan salah satu pepatah tersebut adalah “ Hidup ini bagaiakan roda pedati” arttinya roda pedati tersebut selalu berputar ,dan putarannya itu sekali keatas dan sekali kebawah. Perputaran roda pedati itu tetap berproses untuk berputar sepanjang roda itu berjalan.
Penulis selalu menghayalkan dan membayangkan apa yang terjadi dalam kehidupan manusia itu sendiri bila manusia itu mempunyai kekuasaan sementara,katakanlah itu seorang pejabat terkejut badan memegang tampuk kekuasaan dipemerintahan. Dan penulis dapat mem bayangkan seorang pejabat mengandlkan kekuasaan sebagai pemuasaan hati,atau balas demdam ketika sebelumnya memegang tampuk kekuasaan.
Penulis dapat membayangkan seorang pejabat ketika memegang kekuasaan sering membuat kebijakan yang kadangkala kurang masuk akal atau boleh dikatakan bukan kebijakan itu untuk pro rakyat,tapi kebijakan itu hanya kepentingan untuk pribadi, keluarga dan kelompok. Dan yang paling fatalnya lagi bahwa sipenguasa itu kalau kebetulan juga memegang salah satu partai politik.Maka tudingan-tudingan secara negatif pasti akan bergulir kepada sipenguasa ter sebut.
Dan bila sipenguasa itu tidak mau menerima kritikan orang lain,apalagi kritikan untuk membangun,disinilah sering gagalnya kepemimpinan seseorang sebagai kepala daerah yang diusung oleh partai politik .Artinya kalau sipenguasa itu tidak mau berkoordinasi dengan seluruh elemen yang ada di daerah itu,maka dapat dibayangkan roda pemerintahan dibawah naungangannya akan bisa kehilangan arah atau kendali.
Menjadi seorang pemimpin memang bukanlah mudah apalgi yang disebut menjadi Kepala Daerah direpubelik yang kita cintai ini,orang sudah bebes mengeluarkan pendapatnya untuk mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak sesui dengan perundang-undangan,terlebih kebijakan itu bukan pro rakyat.
Penulis juga membayangkan, bila seseorang para penguasa(kepala daerah) yang minim pendidikannya secara formal alias duduk secara penuh terus menerus dibangku sekolah,ini juga sangat disangsikan juga untuk memimpin satu daerah,bahkan pejabat seperti itu perintahnypun sering kurang masuk akal, misalnya doyang berperkara ,sering menghujat profesi orang lain,pandai untuk memutarbalikkan fakta,tidak mau mengalah kalaupun seseorang itu salah,sering juga membuat stekmen untuk memmatahkan semangat orang, sehingga tidak mau menerima saran orang lain.Sebab dianggap sarannya itu nanti menjadi beban berat baginya,kalaupun saran itu adalah untuk terbaik kesuama orang.Dan bisa saja dianggapnya menggurui,karena merasa dirinya sebagai penguasa di daerahnya sendiri.
Bisa saja membuat sutau stekmen kepada bawahannya, atau kepada orang lain untuk mematahkan semangat, padahal msukan itu benar-benar menguntungkan semua pihak. Bila ada stekmen berbunyi seperti ini,“Cepat jangan mendahului, pintar jangan menggurui,tajam jangan melukai”, tentu kalimat ini sangat menarik untuk dibahas nantinya,dan bila perlu penulis juga akan mengapreasisai kalimat diatas,dan akan membuat suatu penafsiran nantinya pada tulisan yang akan datang,dan maknanya ini menurut penilaian penulis cukup menarik dan sangat mendalam sekali ,sesuai dengan tafsiran-tafsiran tersendiri nantinya.
Banyak orang di dunia simangko-angko en(dunia fana ini) bila sudah memgang jabatan (pimpinan daerah), sudah lupa kepada dirinya sendiri,dan tidak menyadari,bahwa keberhasilannya itu bukan semata-mata hanya kekuatanya sendiri, namun kekuasaan yang diraihnya itu adalah atas adanya kerjasama yang baik dengan orang lain .
Penulis tidak bisa membayangkan bila seorang pejabat itu selalu menutupi kelemahannya dengan menggunakan keegoisan, menutupi kelemahannya dengan menggunakakan kekuasaan dan lain sebagainya.. Penulis juga membanyangkan, ketika seorang pejabat tidak menyadari bahwa kekuasaan itu hanya bersifat sementara, atau dengan kata lain ada masa waktunya, misalnya seperti Presiden, Gubernur, Bupati atau Walikota hanya lima tahun masa jabatannya dan istilah jaman sekarang ada masa priode,dan kemungkinan priode selanjutnya bisa saja tidak terpilih.
Bahkan bila Tuhan juga tidak mengkendaki, jabatannya untuk satu priode itupun bisa saja tidak kesampaian diakhiri,mungkin bisa saja meninggal, struk,ataupun bisa juga masuk penjara karena kasus dan lain sebagainya. Semua itu tergantung kehendak Tuhan Yang Maha Esa selaku pencipta alam dan manusia.
Dan bila kelakuan sipejabat itu kurang baik semasa memegang tampuk kekuasaan , baik itu kepada bawahannya sebagai PNS,maupun kepada masyarakat luas termasuk elemen-elemen yang ada didaerah itu,tentu sasarannya nanti bisa berdampak kepada keturunannya,seperti keturunan para penguasa orde baru,setelah runtuhnya kekuasaan penguasa orde baru tersebut,peran aktif keturunan penguasa orde baru tersebut kurang berperan di repubelik kita ini.
Semoga para penguasa atau raja-raja kecil didaerah jangan merasa bangga dan diatas angin ketika tampuk kekuasaan itu ditangannya,dan ingat bahwa dunia ini hanya tempat perhentian sementara di kasih yang maha kuasa. Oke......kita harus sadar hidup didunia yang fana ini (duniasiamngko-angko en).
Renungkan apa yang disampaikan penulis ini ?.... Oke....(***) Bersambung, edisi selanjutnya,judul yg lain.

Drs.Holler Sinamo,MM Sekda Pakpak Bharat Yang Baru :

Wujudkan Cita-cita Para Pejuang Pemekaran
Pakpak Bharat,SIRA :
Pelantikan dan pengambilan sumpah/janji Sekretaris Daerah Kabupaten Pakpak Bharat yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal, 25 Agustus 2011 di gedung sebaguna Salak. Pelantikan Sekda Kabupaten Pakpak Bharat Drs. Holler Sinamo, MM berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara nomor 821.23/2652/2011, tanggal 26 Juli 2011. Drs. Holler Sinamo, MM yang sebelumnya menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat dilantik secara resmi oleh Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu untuk menggantikan Drs. Gandi Wartha Manik, SE. ME yang sudah memasuki masa pensiun.

Drs.Holler Sinamo, MM salah satu pejuang atau pendukung proses Pemekaran Kabupaten Pakpak Bharat pantas menduduki Sekda Pakpak Bharat menggantikan Ganda Warta Manik. Itulah penuturan tokoh Pemekaran Koting Tumangger dalam komentarnya ketika wartawan SIRA yang bertugas di Kabupaten Pakpak Bharat Jaman Munthe menghubungi melalui HP selularnya 25/8-20011 setelah selesai dilantik Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolanda Berutu .
Ditambahkan lagi, wajar kalau Gandi Warta Manik itu diganti,pertama sudah juga menjalani persiapan,dan kedua selama ada Kabupaten Pakpak Bharat beliau sudah menjadi Sekda,dan yang ketiga beliau(Gandi Warta Manik) sudah 5 Bupati Pakpak Bharat yang menjabat di daerah itu,beliau sebagai Sekda.Wajar sekali bila beliau itu diganti dan memberikan kepada regenerasi, jangan mentang-mentang ada peluang yeng diberikan kelima Bupati Pakpak Bharat, termasuk Bupati sekarang memberikan peluang tidak lagi memikirkan regenerasi, ujar tokoh pengusul pemekaran itu.
Mekarkannya Kabupaten Pakpak Bharat dari Kabupaten Dairi tahun 2003 lalu,walaupun Drs.Holler Sinamo berstatus PNS saat itu,namun perjuangan atau dukungungannya cukup besar,dan memang itulah cita-cita dari para pemerakarsa pemekaran ketika itu, dimana yang diharapkan orang-orang pemekaranlah diutamakan menduduki jabatan penting atau memegang peran besar di Pakpak Bharat,supaya apa dahulunya cita-cita para pemerakarsa untuk memekarkan Pakpak Bharat tersebut terujud dengan baik sebnut Tumangger.
Para pemerakarsa pemekaran mengharapkan kepada Drs.Holler Sinamo,MM.” Wujudkanlah Cita-cita Para pejuang Pemekaran”, maksud dan tujuan pemekaran saat itu adalah,ada secara khusus dan ada secara umum. Kalau secara khusus adalah kalau dahulunya warga Pakapak jarang sekali mendapat kesempatan menduduki eselon II,memang ada,tapi jarang sekali kita lihat,hal ini tidak tahu apa sebabnya, tapi itulah kenyataanya. Tetapi ketika sudah ada Kabupaten Pakpak Bharat cita-cita itu sudah terujud, walaupun belum terpenuhi seluruhnya.
Dan begitu juga secara umum dimana kalau dulu semasih masuk Kabupaten Dairi,uang negara hanay diperkirakan masuk sekitar 5-7 miliar pertahun, itupun sudah termasuk gaji pegawai.Tapi setelah ada Kabupaten Pakpak Bharat yang diperjuangkan pembentukannya oleh para pemerakarsa pemekaran, coba kita lihat,bahwa dana yang masuk ke Pakpak Bharat pertahunnya saat ini lebih kurang sekitar 400 miliar pertahunnya sebut Tumangger
Pembangunganpun saat ini sudah mulai dirasakan oleh masyarakat Pakpak Bharat (Suak Sim-sim) saat ini.Artinya sudah mulailah dikecap oleh masyarakat terlebih para pejabat Pakpak Bharat urainya dengan harapannya kepada Sekda yang baru ini.Dan ingatlah perjuangan semasa pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat saat itu,dan jangan lupa terhadap perjuangan para tokoh-tokoh pemekaran,dan Drs.Holler Sinamo, MM (Sekda baru) inilah yang sangat mengetahui bagaimana proses-proses pembentukan Kabupaten Pakpak Bharat kalaupun saat itu beliau adalah PNS,sebab ketika pemebentukan Kabupaten yang baru itu,para PNS tidak boleh terlibat langsung,maka Komite Pemekaran Kabupaten Dairi(KPKD) sebagai corong untuk maju kedepan ujar Koting Tumangger selaku Sekretaris KPKD dalam percakapannya dengan wartawan SIRA Jaman Munthe yang bertugas di Kapaten Pakpak Bharat.(JM)

Sidang Paripurna DPRD Dairi Tentang Ranperda Cukup Alot :

Menolak 2 Fraksi, 4 Menerima”Skor 2:4”

 
                                                       Sidikalang, SIRA :
Sidang paripurna DPRD Dairi yang dipimpin Ketua DPRD Delphi Masdiana Ujung didampingi Wakil Ketua Ir.Benpa Hisar Nababan dan Suparto Gultom tanggal, 26/8 baru-baru ini cukup menegangkan dan alot,sehingga Menolak 2 Fraksi dan Menerima 4 Fraksi, sehingga skor menjadi 2-4.
Dan jangan salah presepsi,bahwa hal ini bukan pertandingan bola,tetapi ini adalah skor antara persetujuan dan ketidak setujuan atas penetapan perda pelaksaaan pertanggungjawaban APBD tahun 2010 yang lalu.Itulah dalam pantauan SIRA digedung DPRD Dairi dalam sidang paripurna anggota DPRD dairi dengan pihak eksekutif,dan kelihatannya bagaikan tegang untuk menanti-nanti apa yang terjadi dalam pendapat akhir dari 6 Fraksi yang ada di DPRD  tentang penetapan perda,serta pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahunggaran 2010. Itulah pantauan SIRA dalam sidang paripurna di gedung DPRD Jalan SM.Raja Sidikalang Kabupaten Dairi Propinsi Sumatera Utara.

Hadir dalam acara itu Bupati Johnny Sitohang didampingi Wakil Bupati Dairi Irwansyah Pasi SH dan Sekretaris Daerah Arsenius Marbun, unsur muspida yang mewakili, para Kadis,Kaban, Kakan, LSM,para wartawan serta undangan lainnya.
Ada 6 Fraksi di DPRD Dairi terdiri dari Fraksi Partai Demokrat(FPD),Fraksi Rakyat Bersatu(FRB),Fraksi Partai Golkar(FPG),Praksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP),Fraksi Partai Demokrasi Kebangsaan (FPDK), dan Fraksi Patriotisme Anak nasionalisme (FPAN).
Setelah mencermati dengan baik atas pembahasan demi pembahasan sebelum-sebelumnya dalam pertanggungjawaban eksekutif atau Bupati dan wakil Bupati Dairi tahun anggaran 2010 yang lalu,baik itu menegenai kinerja maupun penggunanaan anggaran yang dilakukan oleh Pemkab Dairi,maka 2 (dua) Fakraksi menolak yaitu Fraksi Demokrat dan Fraksi Rakyat Bersatu tentang penetapan peraturan daerah pelaksanaan pertanggungjawaban APBD tahun anggaran 2010 dalam sidang paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPRD Dairi Dhelpy Masdiana Ujung,SH.MSi.
Martua Nahampun juru bicara FPD menyatakan, tidak dapat menerima draf untuk ditetapkan menjadi Perda sehubungan belum adanya pencapaian terukur. Efisiensi dan efektifitas belum terwujud. Pengelolaan keuangan belum pro rakyat. Beberapa kebijakan muncul diduga bertentangan dengan undang-undang. Semisal pengutipan biaya penerimaan siswa baru dari orang tua calon siswa, padahal dana itu telah ditampung di APBD.
Selain dari FPD, FRB (Fraksi Rakyat Bersatu) juga berpendapat menolak. Dua dari enam fraksi di lembaga legislatif menyatakan serupa. Pissher Simamora juru bicara FRB memaparkan ragam argumen termasuk dugaan kelemahan data kependudukan. Terkait alokasi anggaran, Pissher menyebut juga , hanya sebagian kecil dikembalikan langsung ke rakyat. Mereka pun mengkritisi besaran silpa senilai Rp 42 milliar sementara masyarakat haus sentuhan pembangunan.
Sedangkan 4 Fraksi lagi menerima penetapan peraturan daerah tentang pelaksanan pertanggungjawaban APBD tahun anggaran 2010 tersebut dengan kritikan yang tajam kepada pihak eksekutif termasuk kepada Bupati dan wakil Bupati Dairi
FPG (Fraksi Partai Golkar ), FPDI P (Fraksi PDI Perjuangan), F PDK (Fraksi Partai Demokrasi Kebangsaan) dan F PAN (Patriotisme Anak Nasionalisme) menyatakan merestui pengesahan ranperda itu. Namun demikian, mereka tetap menyatakan catatan kritis seperti yang disampaikan dari suara FPG dibacakan oleh Saut Martua Ujung mengajukan pentingnya evaluasi pimpinan SKPD (satuan kerja perangkat daerah). Orang tertentu diduga belum mampu menunjukkan dukungan riil bagi percepatan pembangunan Kabupaten Dairi,dan masih jauh dari harapan bagi masyarakat Kabupaten Dairi tegas saut putra sukut nitalun.
Disamping itu juga kritikan tajam yang disampaikan FPDK dalam penekanannya, pentingnya distribusi pupuk bersubsidi guna kelangsungan budidaya tanaman. Begitu juga seputar pengawasan harga minyak tanah, ditekankan mesti diawasi agar tepat sasaran sesuai harga tetapan.
Begitu juga kritikan yang disampaikan dari Fraksi PDIP mempertanyakan duduknya sejumlah anggota partai tertentu menjadi pengelola di PD Pasar. Idealnya, manajemen harus independen demi bisa memberi pelayanan berkeadilan sertqa kritikan lain yang disampaikan fraksi tersebut.
Tetapi setelah selesai sidang paripurna penetapan Perda dan langsung melakukan penanandatangan bersama antara Ketua DPRD dairi Dhelpy Masdiana Ujung dengan Bupati Dairi Johnny Sitohang,Bupati dalam pidato singkatnya mengatakan, perbedaan pendapat adalah suatu hal yang biasa,dan itulah demokrasi.Tapi dapat saya contohkan sperti bangunan gedung DPRD ini,ada yang mengatakan bahwa gedung ini sudah bagus,dan ada juga orang berpendapat bahwa gedung ini kurang bagus,tentu tergantung menurut penilaian seseorang.Tapi kalau disuruh juga memperbaiki gedung ini belum tentu bisa diperbaiki, karena bukan ahlinya dibidang itu sebut Bupati dalam sambutannya di acara itu.
Ditambahkan lagi,bagaikan orang makan logikanya pagi hari disebut sarapan pagi, siang hari disebut makan siang,makan malam disebut makan malam, tapi banyak orang yang sarapan pagi pada siang hari karena dia terlambat bangun,atau karena malas dan sebagainya dan sebagainya, namun semuanya itu saya kutip sering dari orang tua kita pak sinaga di dewan ini, juri yang paling akhir adalah waktu,oleh sebab itu sarapan pagi,pagi harilah yang paling tepat,makan siang,maka siang harilah yang paling tepat,dan makan malam,maka malam harilah yang paling tepat, walaupun kita berbeda marilah kita bersatu dalam peraturan sebut Bupati Dairi Johnny Sitohang dalam pidato singkatnya, dan mengakhiri ucapannya Njuah-juah,Horas, Me- juah- juah.
Ditempat terpisah,SIRA menjumpai Fraksi Demokrat dan FBR diruang wakil ketua DPRD Suparto Gultom,juru bicaranya Martua Nahampun menyebutkan,kalau pihak eksekutif tidak ada perubahan sisitim kinerja yang baik dan efektif tentang pengelolaan keuangan daerah,serta sistim kinerja yang baik diseluruh SKPD, mungkin tahun depan akan l ebih keras lagi sikap kami dalam menyoroti ataskebijakan dari pihak eksekutif,yang kesannya saat ini kurang pro rakyat. Bahkan kemungkinan akan lebih keras lagi,bahkan bisa juga tambah Fraksi untuk menolak pertanggungjawaban Bupati dan wakil Bupati Dairi tegas Martau Nahampun dan juga Pisser Agustinus Simamora diruang wakil ketua Suparto Gultom ,dan begitu juga wakil ketua sekalian mengamininya, akhir percakapan dengan SIRA. (SR-01) 

Keterangan gambar:Atas sebelah kiri Martua Nahampun dari Fraksi Demokrat.Gambar sebelah kanan atas Wakil Ketua DPRD Dairi Suparto Gultom dari Fraksi Demokrat,sedangkan gambar dibawag Piser Agustinus Simamora dari Fraksi Rakyat Bersatu.(Foto dok.SIRA/Koting Tumangger)

Sekda Baru Dapat Merealisasikan Program Pembangunan Pakpak Bharat

                                                                                     Pakapak Bharat,SIRA :
Atas nama Gubernur Provinsi Sumatera Utara, BupatiRemigo Yolando Berutu melantik Drs Holler Sinamo MM menjadi Sekretaris Daerah Kabupaten Pakpak Bharat menggantikan sekda lama Gandhi Warta Manik. Pelantikan yang dimaksud berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No 821.23/2652/2011 Tanggal 26 Juni 2011.

Pelantikan tersebut diselenggarakan di Gedung Serbaguna Salak, Kamis (25/8). Hadir pada acara Wakil Bupati Maju Ilyas Padang, Ketua dan Anggota DPRD Pakpak Bharat, Kapolres Suriadi Bahar, Dandim 0206 Dairi-Pakpak Bharat Benni Satria, Kejari Pendi Sijabat, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua PKK Ny Made Tirta, Wakil Bupati Dairi Irwansyah Pasi, Pimpinan SKPD se-Kabupaten Pakpak Bharat, para Camat, Tokoh masyarakat dan undangan lainnya.
Remigo Yolando Berutu dalam arahannya menekankan, kepada pejabat yang baru dilantik (Sekda) supaya dapat merealisasikan program-program pembangunan ke depan sesuai visi misi Bupati dan Wakil Bupati Pakpak Bharat yang terpilih. Pencapaian visi-misi dimaksud merupakan harga mati untuk diwujudkan seluruh jajaran pemerintahan menuju masyarakat yang sejahtera.
“Jabatan bukan hak PNS tapi merupakan wewenang pimpinan. Jika dinilai tidak dapat menjalankan tugas sebagaimana mestinya maka saya dapat mengambil tindakan sesuai dengan kapasitas saya dengan memberikan jabatan tersebut kepada orang lain yang lebih mampu untuk melaksanakannnya,” tegas Remigo.
Remigo juga mengharapkan agar jangan sekali-kali menimbulkan provokasi dan perpecahan ditengah-tengah mas-yarakat. Namun harus berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan tugas sesuai tupoksi masing-masing. Secara khusus, Remigo mengcapkan terimakasih kepada sekda lama Gandi Warta Manik atas pengabdiannya selama ini untuk kemajuan Pakpak Bharat. “terima kasih atas pengabdian saudara sekda Gandi Warta Manik, semoga tetap semangat dalam tugas yang baru”, ungkapnya. (JM)

Keterangan Foto:Drs.Holler Sinamo,MM dilantik menjadi Sekda Kabupaten Pakpak Bharat oleh Bupati Remigo Yolanda Berutu.(Foto.dok SIRA.Jaman Munte)