Senin, 28 Maret 2011

KBR Desa Rumerah Dipertanyakan Warga

Pakpak Bharat,SIRA :
Namun maksud baik tujuan pemerintah itu sangat di ragukan warga akibat melihat proses dan situasi lokasi pembibitan di Desa itu di duga asal-asalan dan hanya semata-mata menguntungkan sepihak orang-orang yang terkait di dalamnya.
Menurut warga lagi, dalam lokasi pembibitan itu tampak di lihat dengan mata kepala kita sendiri bahwa sampai saat ini bibit kayu coklat, bibit kayu pette,kayu manis dan bibit kemenyan pertumbuhannya ibarat mati suri. Bibit coklat di duga asal-asalan tanpa proses seleksi sehingga saat ini tampak biit dimaksud banyak yang mati, parahnya lagi selain bibit pette,bibit kemenyan dan bibit kayu manis di duga kuat asal-asalan, hamper seluruhnya bibit-bibit tersebut di ambil dari anakan yang tumbuh berserakan dari masing-masing jenis bibit kayu dimaksud lalu para pengelola KBR tersebut memindahkannya ke dalam polibek yang telah di sediakan yang seyogianya melalui proses media penyemaian.

Untuk itu para warga meminta aparat penegak hukum segera turun ke lokasi proyek dimaksud untuk mengusut dugaan KKN di dalamnya tidak tertutup kemungkinan para pelaku di desa terkait di dalamya. Pantauan wartawan di lokasi pembibitan proyek tersebut pada bulan yang lalu, terlihat jelas bibit KBR terdiri dari empat jenis banyak yang telah mati,sepertinya tanpa ada perawatan dari pihak penanggung jawab di karenakan lokasi proyek dimaksud tampak di tutupi semak belikar seolah terkesan di tutupi.
Di tempat terpisah kadis kehutanan Ir muaris gajah melalui kasi lingkungan hidup Hendri Tumangger mengatakan proyek KBR tersebut harus sesuai dengan jumlah yang tertera di data, saya (Hendrik red) telah memerintahkan kelompok penanggung jawab proyek agar menyesuaikan dengan jumlah yang tertera, yakni 50.000 pokok dari keempat jenis tanaman. Nanti akan kita proses di saat pembagian dan penyeleksian bibit tersebut, pungkashendrik kesal.(JM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar