Kamis, 31 Januari 2013

GEREJA YANG BENAR TIDAK BOLEH BERPOLITIK


Pdt. Dr. S.A.E. Nababan, LLD
 Gereja Yang Benar Tidak Boleh Terpancing Masuk Ke Dalam Politik Praktis
 SIRA Oline-Sidikalang :
 Terkait dengan adanya sejumlah pimpinan gereja, yang merestui Gereja dijadikan tempat kegiatan politik, oleh salah satu Parpol yang ada di Kabupaten Dairi, sangat disayangkan oleh warga masyarakat Kabupaten Dairi.
Selain dianggap dapat memcah belah warga Gereja, kegiatan politik seperti, kegiatan pengkaderan Partai di dalam Rumah ibadah itu, dinilai sudah bertentangan dengan fungsi Gereja yang sebenarnya yakni, sebagai tempat beribadah, dan untuk memberitakan Firman Tuhan.

Bahkan kegiatan Politik tersebut, juga sangat disayangkan oleh, Ephorus (Emeritus), Dr. S.A.E. Nababan, LLD, yang dihubungi Batak Pos, usai menyampaikan ceramah, pada Seminar dengan thema,” Tugas Dan Tanggung Jawab Gereja Dibidang Politik”,  di Sopo Godang HKBP Sidikalang Kabupaten Dairi, Jumat (18/1).

“Kalau ada pimpinan Gereja merestui kegiatan politik di dalam sebuah Gereja, saya sangat menyesalkan perbuatan itu.  Sebab perbuatan seperti itu, dapat memecah belah warga gereja, dan tidak lagi sesuai dengan perbuatan atau pekerjaan mereka, selaku gembala”, kata Nababan.

Menurut Pdt. S.A.E. Nababan yang juga Presiden Dewan Gereja se- Dunia itu, tugas gereja adalah untuk memberitakan Firman Tuhan, dan membina persatuan dan kesatuan warga, supaya sadar dan bertanggung jawab sebagai warga negara.

“ Gereja kristus yang benar tidak boleh terpancing masuk ke dalam politik praktis, dalam arti, membina warganya untuk  satu Parpol, atau membina warganya untuk memilih satu orang kandidat. Tetapi, yang dapat dilakukan pimpinan gereja adalah, mendorong warganya supaya aktif dengan partai yang ada, sebagai saluran untuk memperjuangkan  cita-cita dalam demokrasi”, jelas Nababan.

Oleh sebab itu, Pdt. S.A.E. Nababan yang dikenal sangat disiplin itu, menghimbau, agar seluruh pimpinan gereja yang merestui gereja menjadi tempat kegiatan politik itu, dapat merenungkan kembali sikap atau perbuatan mereka,

Sebelumnya, pada acara seminar “Tugas Dan Tanggung Jawab Gereja Dalam Bidang Politik”, yang merupakan rangkayan Ibadah Ucapan Syukur, 60 Tahun Kehidupan Ketua DPD Kristen Indonesia Raya (KIRA) Sumut, Pdt. Sumurung Samosir itu, Pdt. S.A.E Nababan dalam ceramahnya menyampaikan 5 sikap orang kristen terhadap Pemerintah.

Yakni, Hormat kepada pemerintah, Taat kepada Undang-undang, Taat membayar pajak, Dapat menyampaikan pesan dan kritikan kepada pemerintah, serta melakukan Doa Syafaat.

Untuk memilih calon pemimpin, baik dalam pemilihan Kepala Daerah, maupun pemilihan calon Legislatip yang akan datang, Pdt. S.A.E Nababan mengajak masyarakat untuk tidak melihat partai, tetapi melihat orangnya.

“Untuk menentukan pilihan, jangan melihat partainya, tetapi lihatlah orangnya apakah, Mampu, takut akan Tuhan, Dapat dipercaya, dan apakah benci dengan suap ?”, ajak Nababan.

Kegiatan seminar yang juga dihadiri, Sekertaris Umum Persatuan gereja Indonesia (PGI), Pdt. Gomar Gultom itu, diikuti seribuan peserta, dan  dipandu Moderator, Edward Simanungkalit.  D 20.

Keterangan Foto : Sampaikan Ceramah : Pdt. Rd. S.A.E. Nababan sedang menyampaikan ceramah pada Seminar , Tugas Dan Tanggung Jawab Gereja Dalam Bidang Politik. di Sopo Godang HKBP Sidikalang, Jumat (18/1) Foto dok SIRA/ Robinson Simbolon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar