Sabtu, 02 Februari 2013

SEKJEND.KNPPI KOTING TUMANGGER,Sm.PAK :


Para Pendeta dan Ulama,Juga Kepala Desa Jangan mau Terfrovokasi Atas Penolakan DPRD Dairi R.APBD T.A.2013.
SIRA Online-Sidikalang :  Terkait dengan aksi massa dari sejumlah pemuka Agama mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Dairi, untuk melakukan protes didropnya alokasi belanja sosial sebesar Rp. 1 milliar untuk perjalanan Umroh dan , perjalanan wisata rohani ke Yerusalem,saya selaku pengurus gereja sanagat menyesalkan sekali.
 Hal itu disampaikan Koting Tumangger Sekjend.KNPPI , dan sangat menyayangkan tindakan atau aksi yang dilakukan para Pendeta atau para pemuka agama itu. para ulama yang melakukan aksi itu, perlu sadar dan berfikir secara jernih, bahwa dana bansos itu adalah milik orang-orang kecil atau yang kurang mampu, bukan untuk dana jalan-jalan.
 “Para pemuka agama yang terlibat dalam aksi ke DPRD itu, seharusnya sadar dan tidak mau digiring ke ranah politik. Saya menduga, tuntutan mereka (pemuka agama-red) itu tidak murni, dan kemungkinan aksi tersebut ditunggangi muatan politik, dan tidak tertutup kemungkinan, ada aktor intelektual yang menggerakan”,sebut pemimpin salah satu media lokal ini.
Ditambahkannya,”kalau memang tuntutan para pemuka agama itu murni, dan tidak ditunggangi muatan politik, kenapa mereka juga melakukan aksi ke Polres, maupun kekejaksaan, agar kedua institusi hukum itu, mengusut tuntas indikasi korupsi para Dewan, sesuai temuan BPK – RI, darimana mereka mengetahuinya, dan kenapa setelah anggaran Umroh dan wisata rohani didrop oleh DPRD, baru mereka mendesak penegak hukum mengusut temuan BPK itu, kenapa tidak sebelum-sebelumnya”, kesal Sekjeng KNPPI ini.

Artinya, kalau memang ada jaminan bahwa Umroh dan Wisata rohani itu dapat meningkatkan iman, maupun moral seseorang, lebih baik para pemimpin, maupun para pejabat Dairi yang diberangkatkan, sehingga korupsi dan tindakan yang melanggar undang-undang dan hukum lainnya tidak terjadi.

Jadi kami dari slah satu organisasi kepemudaan Pakpak yang bernafaskan budaya , sangat kecewa dan menyayangkan tindakan aksi para pemuka agama, yang menurutnya, cengeng meminta-minta, dan telah menghilangkan ketokohannya selaku pemimpin agama.

“Pada tahun 2012, mereka sudah melakukan perjalanan Umroh, dan Wisata rohani, dengan menggunakan dana APBD sebesar 1 Milliar yang merupakan uang rakyat Dairi, apakah mereka yang sudah berangkat itu, sudah mempertanggungjawabkannya ke rakyat Dairi, mana hasilnya, atau out put, dari hasil perjalanan itu”, tegas putra Pakpak yang berasal Pakpak Silimasuak yaitu Suak Klasen ini.

Dalam keberangkatan mereka itu apa kira-kira manfaat perjalanan, dan program kerja mereka, dalam melakukan perubahan mental, maupun moral masyarakat, setelah menggunakan uang rakyat Dairi itu. “Seharusnya dengan menggunakan APBD, harus dapat dipertanggungjawakan secara moral, sebab hasil perjalanan mereka ke tanah suci itu, layak untuk diketahui masyarakat”.

“Saya sangat setuju, dan mendukung sepenuhnya sikap DPRD Dairi, mengalihkan dana perjalanan Umroh dan wisata rohani itu,  ke pembangunan rumah-rumah ibadah yang saat ini masih banyak yang tidak layak, termasuk ada di Dairi, termasuk salah satu Mejid yang ada di Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo, yang saat ini kondisinya cukup memprihatinkan”, tegas Sekjend.KNPPI Koting Tumangger.Sm.PAK.(SR-01).

Keterangan foto : Gambar sebelah kiri Ketua DPRD Dairi memberikan penjelasan kepada para pendeta dan Kepala desa soal adanya penolakan RAPBD T.A.2013 yang dilakukan anggota DPRD Dairi. Dan gambar sebelah kanan adalah Sekjend.KNPPI memberikan tanggpan soal penolakan RAPBD T.A Dairi sedangkan gambar dibawah adalah para pendeta dan kepala desa  yang mengadakan unjukrasa. Dan kelihatannya beliau-beliau ini terfrovokasi dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.(Foto.dok SIRA).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar