Sabtu, 20 November 2010

Bangun Rumah Ingin Irit Biaya ? Pakai BambuYa

Sumbul,SIRA:
Kadang orang mengalami kesusahan dan kesulitan dalam mendirikan sebuah bangunan karena pertimbangan biaya dan bahan material yang sulit didapat. Di zaman yang serba mahal dan serba high tech saat ini, ternyata masih banyak bahan yang masih bisa dipergunakan dengan bahan yang sangat mudah ditemukan dan harga yang sangat jauh berbeda.


Bambu petung (bulu godang dalam bahasa Batak) ternyata bisa menjadi alternatif bahan bangunan yang dapat dimanfaatkan sebagai tulang beton sebuah bangunan. Tidak percaya??? Inilah yang menjadi investigasi SIRA di daerah Sumbul, Kecamatan Sumbul Kab. Dairi. Bambu yang sudah dibelah diikat dengan besi cincin dan dijadikan sebagai tulang-tulang bangunan sebagai tiang kemudian dicor dengan semen, seperti halnya mendirikan bangunan dengan menggunakan besi sebagai tiang ataupun ring balok.

Tawafi Simbolon (45), seorang warga Jln. Sisingamangaraja Sumbul telah mengakui manfaat bambu ini yang dijadikan pengganti besi dalam mendirikan bangunan tempat tinggalnya. Seraya mengajak SIRA melihat proses pembangunan rumahnya, Simbolon menjelaskan tentang bagaimana caranya menggunakan bambu sebagai tiang dan tulang bangunan ini. Dijelaskan proses awal penggunaannya adalah bambu bulat dibelah menjadi delapan bagian kemudian direndam dalam genangan lumpur yang tidak dialiri air. Proses perendaman ini memakan waktu dari 6 sampai 12 bulan, makin lama bambu direndam, makin bagus kualitas bambu tersebut. Kemudian bambu diangkat dari proses perendamannya dan langsung bisa dipergunakan dan diserahkan kepada tukang yang bersangkutan untuk langsung dipakai mendirikan sebuah bangunan. Simbolon mengingatkan agar buku bamboo jangan dibersihkan atau dibuang karena buku tersebut berfungsi sebagai angker sebagai pengikat dan daya tahan karena buku tersebut semen tidak bisa bergerak lagi karena semen sudah kokoh dan tidak bisa bergeser lagi. Sehingga dengan demikian guncangan seperti gempa ataupun getaran diyakini Simbolon tidak akan membuat bangunan retak lagi.
Perbandingan harga yang bisa menjadi pertimbangan bagi warga lain, Simbolon mendeskripsikan sebuah bangunan dengan ukuran 6 x 8 m2 dengan mempergunakan besi bisa menghabiskan biaya untuk membeli besi sampai dengan Rp. 30 juta, tetapi dengan mempergunakan bambu untuk bangunan berukuran sama hanya menghabiskan biaya Rp. 10 juta saja. Dan daya tahan bangunan pun berbeda, dengan mempergunakan besi sebagai tulang bertahan selama 50 tahun, sedangkan dengan mempergunakan bambu bisa sampai 70 tahun hingga direnovasi kembali. Bisa dikalkulasikan berapa banyak perbedaan dan keuntungan yang bisa diperoleh dengan mempergunakan bambu.
Kepada SIRA, Simbolon yang beristrikan Riama Br. Sinaga (44 tahunh) ini bercerita tentang bagaimana pengalamannya hingga bisa memperoleh pengetahuan tentang hal ini. Informasi dan pengetahuan yang didapat dengan membaca beberapa buku, bertanya dengan orang-orang terutama saat ia berada di Ponorogo, Jawa Timur, juga lelaki paruh baya ini memperkaya ilmu yang sudah diperoleh dengan browsing internet. Ketika ditanya mengenai kesediaannya untuk berbagi ilmu dengan masyarakat lain, Simbolon mengaku sangat pesimis karena kebanyakan masyarakat tidak percaya sebelumnya, tetapi iapun bersedia untuk berbagi ilmu jika ada masyarakat bahkan dari instansi Pemerintah ingin mengundangnya melakukan persentasi. Bangunan yang telah dibangun dengan menggunakan bambu ini menurut Simbolon sudah ada beberapa bangunan seperti rumahnya di Siantar Kab. Simalungun, mesjid di Sumbul dan rumahnya sendiri di Sumbul. Ia mengatakan berani menjamin ketahanan bangunan yang didirikan dengan bambu ini karena sudah membuktikannya sendiri. (Robsi)

1 komentar:

  1. mantap hemat biaya.. Sy sendiri membuktikannya.. Bangun rumah pake bambu pengganti besi yang muda berkarat dan pupus di dalam beton

    BalasHapus