Sabtu, 26 November 2011

Kondsii Jalan Negara Sitinjo Sumbul Sangat Memprihatinkan

Sidikalang, SIRA :
Kondisi Jalan Negara Kecamatan Sitinjo menuju Kecamatan Sumbul yang juga satu-satunya jalan penghubung antara Kabupaten Dairi dengan Kabupaten Karo, saat ini kondisinya sangat memprihatinkan, terutama sepanjang jalan Jembatan Lae Renun hingga ke ibukota kecamatan Sumbul.

Kondisi itu membuat sejumlah supir angkutan umum jurusan Sidikalang – Medan maupun supir Truk barang yang melintas di daerah ini mengeluh, dan merasa dirugikan akibat konsdisi jalan yang hancur dan menurut mereka, disamping biaya perawatan kenderaan yang semakin meningkat, juga waktu tempuh Sidikalang- Medan bertambah.
“Akibat rusaknya jalan ini, biaya perawatan kenderaan semakin meningkat, terutama pada bagian kolong kenderaan karena banyaknya lobang, belum lagi masalah waktu, biasanya sebelum jalan ini rusak, waktu tempuh Sidikalang-Medan dapat kikta capai dengan waktu 3 Jam, namun dengan kondisi jalan seperti ini, kita paling cepat 4 jam atau 5 jam” ungkap salah seorang supir angkutan umum BTN, marga Tambunan kepada FIB di salah satu ruas jalan yang kondisinya cukup parah yakni, sekitar jembatan Lae Renun, Senin (14/11).
Hal senada juga disampaikan anggota DPRD Dairi, Togar Pasaribu, yang sering melintas di jalan Negara yang saat ini masih dalam tahap pekerjaan itu, “terutama di sepanjang jalan Sitinjo – Sumbul yang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan itu, hendaknya pihak kontraktor jangan membiarkannya hingga berlarut-larut, terutama jalan sesudah jembatan Lae Renun hingga ke Sumbul, karena salah satu bahu jalan di daerah itu, sudah ada yang mengalami longsor akibat pekerjaan parit jalan yang sudah berbulan-bulan dihentikan, sehingga badan jalan semakin menyempit yang akhirnya dapat mengancam keselamatan pengandara yang melintas di jalan itu”, ujar Togar
Untuk itu Togar didampingi Mangasa Sinaga meminta perhatian serius dari pihak Balai Besar Pekerjaan Umum (PU) Sumut maupun dari pihak kontraktor yang melaksanakan pekerjaan pembangunan jalan Negara itu, terutama pada ruas jalan antara Jembatan Lae Renun ke Sumbul, “kalau memang pekerjaan pembutan parit jalan itu tidak dikerjakan, batu ataupun tanah bekas korekan yang saat ini menumpuk disepanjang ruas jalan itu, hendaknya diangkut atau dipindahkan, agar badan jalan tidak semakin menyempit”,imbaunya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar PU Sumut melalui KTU nya, Erika Pangaribuan yang dihubungi SIRA melalui selulernya mengatakan, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan pihak kontraktor yang menangani pekerjaan jalan Negara itu. (Robs)
Keterangan Foto . Longsor : Salah satu bahu jalan yang mengalami longsor akibat penyempitan jalan karena adanya pekerjaan galian Parit yang sudah berbulan-bulan terhenti, Senin (14/11)Robinson Simbolon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar