Jumat, 27 Januari 2012

Pemkab Tidak Mampu Atasi Tingginya Harga Minah

Masyarakat Sidikalang Memilih Menggunakan Minyak Solar
Sidikalang ,SIRA :
Ketidakmampuan Pemkab Dairi mengatasi kelangkaan dan tingginya harga minyak tanah (Minah) bersubsidi yang sudah berlangsung cukup lama itu, membuat masyarakat Dairi terutama yang tinggal di Sidikalang, memilih untuk menggunakan bahan bakar solar pengganti minyak tanah untuk menghidupkan kompor masak yang diakui pemakaiannya lebih irit.


Hal itu dilakukan masyarakat karena sulitnya untuk mendapatkan minah bersubsidi itu, dan kalaupun ada, harganya sudah cukup tinggi terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru lalu, “hampir satu bulan saya menggunakan minyak solar sebagai pengganti minyak tanah untuk keperluan memasak waktu itu , dan bila kita bandingkan dengan minah yang saat itu harganya cukup tinggi , dengan menggunakan minyak solar, jauh lebih irit”, ungkap Ny. Situmeang boru Hutauruk yang sehari – hari membuka Kedai Kopi di Simpang jalan Sentosa Sidikalang, belum lama ini.
Diakuinya, sebelum menggunakan minyak Solar untuk keperluan memasak, dalam satu hari keluarga ini menghabiskan minyak tanah minimal 4 liter dengan harga Rp.10.000 per liter, namun setelah menggunakan minyak solar yang biasa digunakan untuk mesin kenderaan itu, cukup dengan 2 liter solar dengan harga Rp.4500 per liter.
Menurut Ny. Situmeang, agar sumbu kompor tidak cepat habis, ia harus menggantikan sumbu lama dengan sumbu kompor khusus minyak solar yang mudah didapatkan di warung – warung yang ada di pusat pasar sidikalang yakni dengan harga sekitar, Rp.10.000 hingga Rp.13.000 untuk satu kompor masak 22 sumbu, dan mutu api yang dihasilkan minyak solar itu, tidak jauh berbeda dengan api yang dihasilkan minyak tanah. (Robs)
Keterangan Foto : Penggunaan Minyak Solar : Ny. Situmeang boru Hutauruk sedang menunjukkan kompor masak dengan menggunakan minyak solar pengganti minyak tanah yang diakui pemakaiannya lebih irit dengan mutu api yang tidak jauh beda dengan kompor masak minyak tanah, belum lama ini foto dok SIRA/Robinson Simbolon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar