Apapun sekarang yang dibilang para Caleg kepada masyarakat
tentang promosi dirinya agar dipilih untuk duduk di kursi DPRD Kabupaten/Kota,
DPRD Provinsi,maupun anggota DPR RI dan DPD,kesannya sudah apatis masyarakat
itu.
Hal itu disampaikan Oslan Sinamo,S.Sos di Sidikalang, (4/3)
ketika berjumpa dengan SIRA Online. Ditambahkan lagi,saat ini selalu diperbincangkan
tentang caleg,sampai dikedai kedi kopi,bahkan ditengah-tengah keluarga juga
saling membahas,siapa yang mau dipilih nantinya dalam pilcaleg yang akan
dilaksanakan 9 April 2014 yang akan datang.
Tapi harapan saya,jangan salah pilih,sebab kalau salah
pilih,jika salah pilih nantinya,maka 5 tahun kedepan akan runyam alias rabut
sebut Oslan Bendahara Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Pakpak
Indonesia( DPP-KNPPI) itu.
Jadi harapan kita bersama,”Pilihlah wakilmu yang peduli dan
membela kepentingan rakyat miskin”,bukan membela rakyat yang kaya untuk
menumpuk harta kekayaan. Artinya orang miskin perlu dibangkitkan penghasilannya
agar bisa menghidupi anak dan istrinya,apalagi untuk mencicipi pendidikan yang
lebih layak direpubelik kita ini.
Kita sudah lihat anggota dewan sebelum-sebelumnya,semua
mengatakan “kami tetap membela kedaulatan rakyat dan membela hak-hak
rakyat,namun kenyataannya jauh panggang dari api,alias omkos(omomng kosong),dan
selalu mengatakan membela hak-hak rakyat,entah rakyat yang mana kita tidak
tahu.
Dan selalu menopengkan rakyat,hanya janji-janji palsu alias
retorika. Kalau sewaktu kampanye,waduh tutur bahasa sicaleg itu bagaikan rayuan
pulau kelapa,dan memakai seribu bahasa,seolah-olah langit dan bumi bisa
disatukan. Namun setelah duduk dimeja empuk itu,lupa kepada rakyat miskin yang
diharapkan untuk membantu mereka-mereka menambah kesejahteraan mereka demi
memperjuangkan anak untuk bisa menadapat pelayanan kesehatan dan pendidikan
yang memadai di repubelik ini.
Jadi harapan saya lagi terhadap saudara-saudaraku,pilihlah
orang-orang yang berpotensi dapat membantu masyarakat,apalagi masyarakat yang
ekonominya lemah,dan jangan memilih karena dinilai dengan uang,sebab bila
dinilai karen uang baru dipilih,maka setelah dudukpun dia nantinya sebagai
anggota dewan,atomatis akan pasti menjauh dari kita.
Yang sadisnya lagi,setelah duduk beliau-beliau itu nantinya sebagai
anggota dewan ,bila melintas dihadapan kita dengan mengendarai mobil pasti akan
tutup kaca,sebab beliau-beliau itu menganggap kita ini sudah dibayar atau
dibeli suara kita.
Dan itulah yang paling sakit kita rasa,padahal berapalah
dikasih atau dibayar tunai kepada kita. Prinsip sedemikian harus kita hindari,kalaupun seandainya kita
mau dibayar atau dikasih uang, harus kita tolak,sebab efeknya sangat buruk,sudah
barang pasti harga diri kita tidak ada
nantinya dihadapannya, tegas Oslan Sinamo,S.Sos, kebetulan yang satu ini juga Caleg di Pakpak
Bharat dari Partai Golkar untuk masa priode 2014-2019 di urutan nomor 7.
(KT)
Keterangan Foto ini adalah :
Oslan Sinamo,S.Sos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar