Gedung
mewah yang bertahun-tahun ditelantarkan,
sehingga ditumbuhi semak belukar dan dinding bangunan terlihat sangat
jorok.Kesannya merusak pandangan mata bila lewat seputaran bangunan yang
memakan biaya miliaran itu.
Apalagi
seperti bangunan “Cool Storage” (mesin pendingin) yang selalu dipertanyakan
masyarakat keberadaanya yang saat ini tidak berfungsi,padahal bangunan tersebut
adalah asset Pemkab Dairi yang tidak diurus alias diterlantarkan.
Masyarakat
kesannya berasumsi duga menduga terhadap Pemkab sekarang yang tidak perduli
memelihara bangunan itu,karena bukan Pemkab sekarang yang punya gagasan atau
yang mengelola. Bila asumsi itu ada kebenarannya,tentu hal itu tidak perlu terjadi,sungguh
disayangkan bila ada prinsip demikian,namanya itu tidak mambangun,dan harus
karya siapapun itu,harus diteruskan dan dipelihara.
Sebenarnya
bangunan itu semasa Bupati Dairi MP Tumanggor ,dan sebelumnya beroperasi dan
mempekerjakan ratusan warga dan mesin pendingin ada di dalam ruangan. Tapi
tahun belakangan ini, mesin pendingin sayur-mayur aset Pemkab Dairi tersebut
tidak ada lagi.
Seharusnya
mesin tersebut berada di dalam gedung dan dioperasikan sebagaimana progam
Pemkab Dairi yang sudah ditetapkan. Bangunan PDR dan mesin pendingin tersebut
sudah menjadi pertanyaan publik di Dairi.
Bangunan
tersebut merupakan aset Pemkab Dairi termasuk tiga bangunan Balairung dan
bangunan terminal mewah saling berdekatan yang juga terkesan diterlantarkan.
Warga
sekitar menyebutkan,masih ingat ketika Pasar Domestik Regional ini beroperasi
banyak menampung pekerja, sehingga dapat mensejahterakan masyarakat termasuk
masyarakat Kecamatan Sitinjo.
Atas terlantarnya sejumlah
bangunan aset Pyang
kurang memperhatikan asaet Negara tersebut. Artinya kalau tidak mampu yah
udahlah legowo saja. Kesannya kurang bertanggungjawab memelihara asset Negara
tersebut.(KT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar