Richard Lingga,SE.
SIRA-Sidikalang,
Jalan menghubungkan Kabupaten Dairi-Pakpak Bharat dari Jalan Air Bersih Kecamatan Sidikalang ke Penjaratan Kecamatan Kerajaan saat ini sudah sangat memprihatinkan,sehingga dalam kondisi rusak berat.
Jalan tersebut sangat jarang sekali ditemukan mulus atau bagus sepanjang jalur yang dimaksud. Dan dibebrapa titik, kondisi badan jalan hampir kehilangan bentuk. Sementara di sisi lainnya, lubang silih berganti hampir tanpa jarak ditemukan lagi yang rusak parah.
Dan diperkirakan kondisi jalan yang rusak tersebut sekitar puluhan kilometer. Kendaraan pun tidak bisa melaju normal. R.Lembng salah satu penduduk penjaaratan Desa Penjaratan Kabupaten Pakpak Bharat mengatakan kondisi itu sudah dikeluhkan mereka selama 3 tahun yang lalu sampai saat ini belum ada realisasinya,Dan yang paling parah lagi jalan rusak tersebut di tanjakan di daerah Tanjung Rahu.
Begitu juga kalau kita ke Sidikalang jalan yang paling parah rusaknya di Lae Mbulan dan dijalan Air Bersih Sidikalang Kabupaten Dairi sebut Lembng.
Menurutnya lagi , lintasan itu sangat strategis menghubungkan kedua daerah otonom. Dari segi jarak tempuh, akses itu lebih hemat dibanding mempergunakan route Sidikalang-Sidiangkat-Sukaramai. Di samping itu, pengendara relatif sepi sehingga lebih nyaman.
Beberapa sopir menjelaskan, ketergantungan mas-yarakat Pakpak Bharat terhadap infrastruktur itu amat tinggi. Pasalnya, banyak aktivitas penduduk bergantung ke Sidikalang. Kebutuhan rumah tangga dibeli dari wilayah induk. Terkhusus hari Sabtu, terlebih saya sendiri sebagai warga penjaratan menjual hasil tani ke Pasar Induk Sidikalang.
Ketika SIR kebetulan berjumpa dengan Richard Eddy M Lingga anggota DPRD Sumut dari fraksi partai Golkar,juga sebagai putra terbaik sukut nitalun daru Suak Pegagan itu menyebutkan, rehab total kemungkinan akan dilakukan tahun 2013 yang akan dating seiring peningkatan status menjadi jalan propinsi. Tahun mendatang, pembenahan ditalangi APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) Sumatera Utara. Perbaikan tahun ini dilakukan oleh Pemkab Pakpak Bharat mengandalkan dana BDB (bantuan daerah bawahan) senilai Rp 800 juta.
Putra Pakpak dari Suak Pegagan juga sebagai anggota DPRD Propinsi Sumut ini mengharapkan, guna meminimalisasi kerusakan, dia menyarankan, penduduk turut berkontribusi untuk memelihara jalan,misalanya membersihkan saluran drainase di depan rumah atau persawahan masing-masing. Bila air sumbat dibiarkan, otomatis aliran berpindah dari parit ke jalan. Konstruksi pasti hancur. Tidak membuang sampah di selokan merupakan partisipasi merawat pembangunan,karena pembangunan itu adalah untuk kita sendiri urainya sambil mengakhiri percakapannya dengan SIRA.(SR-01/JM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar